Selasa, 09 Januari 2018

Pengertian Biomaterial

·         Sejarah Umum Biomaterial
Definisi biomaterial secara umum adalah suatu material tak hidup yang digunakan  sebagai  perangkat  medis dan  mampu  berinteraksi  dengan  sistem biologis . Adanya  interaksi  ini  mengharuskan  setiap  biomaterial  memiliki sifat biokompatibilitas, yaitu kemampuan suatu  material untuk bekerja selaras dengan   tubuh   tanpa   menimbulkan   efek   lain   yang   berbahaya.   Ide   untuk menggantikan organ manusia yang rusak dengan material tak- hidup telah ada sejak lebih dari dua ribu tahun yang lalu dimulai oleh Bangsa Romawi, China dan  Aztec  yang memiliki  peradaban  kuno  tercatat  menggunakan  emas  untuk perawatan  gigi . Pada masa itu perkembangan  biomaterial diuji coba secara trial  and  error terhadap  tubuh  manusia  ataupun  binatang  namun  tingkat kesuksesan nya tidak maksimal.

·         Biomaterial
Biomaterial  adalah  bidang yang  menggunakan  ilmu  dari  berbagai  disiplin ilmu yang  membutuhkan  pengetahuan dan pemahaman  mendasar  dari  sifat-sifat material  pada  umumnya,  dan  interaksi  dari  material  dengan  lingkungan  biologis. Bidang  biomaterial  didesain untuk  memberikan  pemahaman dan  pengajaran  di bidang fisika,  kimia  dan  biologi  dari  material,  dan  juga  dengan berbagai bidang dari  teknik  secara  umum  seperti matematika,  kemasyarakatan,  dan  ilmu  sosial. Sebagai tambahan, mahasiswa  yang berurusan dengan bidang ini harus mencapai pemahaman  yang  mendalam  dan  berusaha  untuk  memperoleh  pengalaman  pada penelitian biomaterial. Ketika pemahaman mahasiswa mengenai prinsip dasar dari ilmu  material  teraplikasikan,  pemahaman  penuh  dari  biomaterial  dan  aplikasinya dengan  lingkungan  biologis  juga  membutuhkan  derajat  yang  lebih  tinggi  dari spesialisasi ilmu yang ada. Bidang biomaterial mengarah pada ilmu material dan bidang ilmu biologi serta kimia. Material   buatan manusia   meningkat   sesuai   dengan   penggunaan aplikasinya  seperti  pada drug-delivery dan  terapi gen (gene  therapy),  perancah untuk  rekayasa  jaringan  (tissue  engineering),  penggantian  bagian  tubuh  (body replacement),  serta alat biomedis  dan  bedah. Peningkatan  ini  sejalan  dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tingkat kehidupan yang lebih baik.


·         Jenis-Jenis Biomaterial
1.      BIOMATERIAL SINTETIK
Kebanyakan  biomaterial  sintetik  yang  digunakan  untuk  implantasi adalah material  umum yang  sudah  lazim digunakan  oleh  para insiyur  dan ahli material. Pada umumnya, material ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu : logam, keramik, polimer dan komposit.

A.    LOGAM
 Sebagai  bagian  dari  material, logam  merupakan  material   yang  sangat banyak   digunakan   untuk implantasi load-bearing. Misalnya,   beberapa   dari kebanyakan  pembedahan  ortopedi  pada  umumnya  melibatkan implantasi dari material logam. Mulai dari hal sederhana seperti kawat dan sekrup untuk pelat yang bebas  dari  patah sampai  pada total  joint  prostheses (tulang  sendi  buatan)  untuk pangkal  paha,  lutut,  bahu,  pergelangan  kaki  dan  banyak  lagi. Dalam ortopedi, implantasi bahan logam digunakan pada pembedahan maxillofacial,cardiovascular,dan   sebagai material dental. Walaupun   banyak   logam   dan paduannya  digunakan  untuk  aplikasi  peralatan  medis, tetapi yang paling sering digunakan  adalah  baja  tahan  karat,  titanium  murni  dan  titanium  paduan, serta paduan cobalt-base

B.     POLIMER
Berbagai   jenis   polimer   banyak   digunakan   untuk   obat-obatan   sebagai biomaterial. Aplikasinya mulai dari wajah/muka   buatan sampai   pada pipa tenggorokan,dari  ginjal  dan  bagian hati  sampai  pada  komponen-komponen  dari jantung, serta material untuk gigi buatan sampai pada material untuk pangkal paha dan  tulang  sendi  lutut.Material  polimer  untuk  biomaterial  ini  juga digunakan untuk bahan perekat medis dan penutup, serta pelapis  yang digunakan untuk berbagai tujuan.

C.    KERAMIK
 Keramik juga telah  banyak  digunakan  sebagai  material  pengganti  dalam ilmu kedokteran gigi.Hal ini meliputi material untuk Mahkota gigi,tambalan dan gigi tiruan.Tetapi, kegunaannya  dalam  bidang  lain  dari  pengobatan  medis  tidak terlihat  begitu  banyak  bila  dibandingkan  dengan  logam  dan  polimer. Hal  ini dikarenakan ketangguhan   retak   yang   buruk   dari   keramik yang akan sangat membatasi penggunaannya untuk aplikasi pembebanan. Material  keramik sedikit digunakan  untuk  pengganti  tulang  sendi (joint   replacement),   perbaikan   tulang   (bone   repair) dan penambahan   tulang (augmentation).

D.    KOMPOSIT
 Biomaterial  komposit  yang  sangat cocok  dan  baik  digunakan  di  bidang  kedokteran  gigi  adalah  sebagai  material pengganti  atau tambalan  gigi. Walaupun masih  terdapat  material komposit lain seperti  komposit karbon-karbon  dan  komposit  polimer  berpenguat  karbon yang dapat  digunakan pada  perbaikan  tulang  dan  penggantian  tulang  sendi  karena memiliki nilai modulus elastis yang rendah, tetapi material ini tidak menampakkan adanya kombinasi dari sifat mekanik dan biologis yang sesuai untuk aplikasinya. Tetapi  juga,  material  komposit  sangat  banyak  digunakan  untuk prosthetic  limbs (tungkai  buatan),  dimana  terdapat  kombinasi  dari  densitas/berat  yang  rendah  dan kekuatan yang tinggi sehingga membuat material ini cocok untuk aplikasinya.

2.      BIOMATERIAL ALAM
Beberapa  material  yang  diperoleh  dari  binatang  atau  tumbuhan ada  pula yang penggunaannya   sebagai   biomaterial   yang   layak   digunakan secara   luas.Keuntungan pada penggunaan material  alam untuk implantasi adalah material ini hampir  sama  dengan  material  yang  ada  pada  tubuh.Menyikapi hal  ini,maka terdapat bidang lain yang cukup berkembang dan baik untuk dipahami yaitu bidang biomimetics.Material alam biasanya tidak memberikan adanya bahaya racun yang sering  dijumpai  pada  material  sintetik.Dan  juga,  material  ini  dapat  membawa protein spesifik yang terikat didalamnya dan sinyal biokimia lainnya yang mungkin dapat  membantu  proses  penyembuhan,  pemulihan  dan  integrasi  dari  jaringan (tissue).Selain itu, material alam dapat juga digunakan untuk mengatasi masalah immunogenicity.Masalah lain yang berkaitan dengan material ini adalah kecenderungannya untuk berubah  sifat atau terdekomposisi  pada  temperatur  dibawah  titik  lelehnya.Hal  ini  tentu  akan  membatasi  proses  fabrikasinya  menjadi  material  implantasi menjadi beragam  bentuk  dan  ukuran. Contoh  dari  material  alam  adalah  kolagen,yang  hanya  terdapat  dalam  bentuk  serat,  mempunyai  struktur triple-helix,dan merupakan  protein  yang  sangat  banyak  terdapat  pada  binatang  diseluruh  dunia. Sebagai contoh, hampir 50 % protein pada kulit sapi adalah kolagen. Hal tersebut membentuk  komponen  yang  signifikan  dari  jaringan  penghubung  seperti  tulang,tendon,ligament dan  kulit.Terdapat  kurang  lebih  sepuluh  jenis  berbeda  dari kolagen dalam tubuh, yaitu :
A.    Tipe I ditemukan terutama padakulit, tulang dan tendon
B.     Tipe II ditemukan pada tulang rawan arteri pada tulang sendi
C.     Tipe III merupakan unsur utama dari pembuluh darah.
Kolagen  sudah  banyak  dipelajari  untuk  digunakan  sebagai  biomaterial.Material implantasi ini   biasanya   dalam   bentuk sponge yang  tidak   memiliki  kekuatan mekanik  atau kekakuan  yang  signifikan.Material  ini  sangat  menjanjikan  sebagai perancah  untuk  pertumbuhan  jaringan-baru  (neotissue  growth) dan tersedia  juga sebagai   produk   untuk penyembuh   luka.Injectable   collagen (kolagen   yang disuntikkan  atau  dimasukkan  ke  dalam  tubuh) sangat  banyak  digunakan  untuk proses  augmentasi  (penambah)  atau  pembangun  dari  jaringan  dermal  (dermal tissue) untuk bahan kosmetik. Material alam lain yang ditinjau masih dalam tahap pertimbangan, termasuk  karang,chitin (dari serangga dan binatang berkulit keras seperti  udang,  kepiting  dan  lain-lain), keratin (dari  rambut),  dan  selulosa  (dari tumbuhan)
·         Biokeramik
Keramik adalah material logam dan non logam yang memiliki ikatan atom ionik atau ikatan ionik dan ikatan kovalen. Sedangkan pengertian biokeramik adalah keramik yang digunakan untuk kesehatan tubuh dan gigi pada manusia. Sifat biokeramik antara lain tidak beracun, tidak mengandung zat karsinogenik, tidak menyebabkan alergi, tidak menyebabkan radang, memiliki biokompatibilitas yang baik dan tahan lama.
Kelebihan biokeramik adalah biokeramik memiliki biokompatibilitas yang baik dengan sel-sel tubuh dibandingkan dengan biomaterial polimer atau logam. Oleh karena itu, biokeramik digunakan untuk tulang, persendian, dan gigi. Biokeramik juga digunakan untuk melapisi biomaterial logam. Selain itu, biokeramik juga digunakan sebagai penguat komponen komposit, dengan menggabungkan kedua sifat material menjadi material baru yang memiliki sifat mekanis dan biokompatibilitas yang baik. Struktur keramik juga dapat dimodifikasi dengan tulang alami dengan tingkat porositas yang beragam. Biokeramik juga memiliki kelemahan, antara lain sangat rapuh, kekuatan rendah, dan kerap dipandang material yang lemah. Biokeramik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Bioaktif keramik
Bioaktif keramik memiliki stabilitas kimia yang tinggi dalam tubuh dan ketika diimplan pada tulang yang hidup dapat berinkorporasi pada jaringan tulang mengikuti pola dari kontak osteogenesis.  Dengan kata lain, bioaktif keramik memiliki sifat osteoconduction dan kapabilitas untuk berikatan kimia dengan jaringan tulang yang hidup. Kekuatan mekanis dari bioaktif keramik umumnya lebih rendah dibandingkan bioinert keramik. Contoh materialnya adalah hidroksi apatite, bioglass, A-W glass. Contoh aplikasinya untuk pelapisan pada metal bone implants dan sebagai fillers pada dental implants.

2.      Bioinert keramik
Bioinert keramik seperti namanya menghasilkan minimal respon pada tubuh. Bioinert keramik tidak menyebabkan perubahan baik dari segi kimia maupun fisik dalam tubuh. Sel membetuk kapsul serabut yang tidak menempel pada sekitar implan. Implan ini memiliki kekuatan kompresi yang tinggi, ketahanan aus yang tinggi dan bioinertness. Contoh materialnya adalah Alumina (Al2O3), Zirconia (ZrO2) dan pyrolytic carbon. Contoh aplikasinya femoral head in hip replacements dan dental implants.

3.      Bioresorable keramik
Bioresorable keramik dapat diserap dalam tubuh dan tergantikan oleh tulang pada jaringan tulang. Pola dari inkorporasinya pada jaringan tulang sama dengan kontak osteogenesis walaupun antarmuka antara bioresorable keramik dengan tulang tidak stabil. Contoh materialnya adalah β-tricalsium fosfat, hidroksi apatite, karbonat, kalsium karbonat. Contoh aplikasinya untuk perbaikan tulang.
 Alumina (Al2O3
Sejak abad ke-17, lebih dari 2,5 juta implant femoral heads diciptakan dengan lebih dari 3000 implan yang sukses diaplikasikan sejak tahun 1987 dibawah pengawasan FDA (Food and Drug Administration). Alumina dengan kemurnian tinggi (>99,5%), biasa digunakan pada tulang (femoral head, bone screws dan  bone plate, pelapisan porous  untuk  femoral stems,  porous spacers, knee prosthesis) dan gigi (crowns dan bridges). Hal ini karena alumina memiliki sifat-sifat, seperti:
  • Ketahanan korosi sangat baik.
  • Biokompatibilitas baik.
  • Ketahanan aus tinggi.
  • Ketahanan retak tinggi.
Sifat (properties) Alumina (Al2O3)
Alumina Komersial Berkadar Tinggi
Standard ISO 6474
Standard ISO terbaru
Kadar Alumina
> 99,7
≥ 99,51
Kadar Aditif
< 0,02
< 0,1
Densitas
3,98
≥ 3,94
Ukuran butir rata-rata
3,6
< 7
< 4,5
Kekerasan (HV)
2400
> 2000
Bending Strength (Mpa)
595
> 400
> 450
Sifat mekanik alumina tergantung pada ukuran butir (densitas), misalnya pada persentase aditif. Dimensi butir >7 µm dapat menyebabkan menurunnya sifat mekanik sebesar ± 20 %. Sedangkan kriteria yang diharapkan adalah butir berukuran < 4 µm dan kemurnian > 99,7 %.
Sifat Al2O3 Lainnya
Kekasaran permukaan akhir (µm)
0,02
Compressive Strength (MPa)
4000 – 4500
Modulus Young (GPa)
380 – 420
Fracture Toughness (MN/m 3/2)
4,0 – 6,0
Implant Strength (Nc n/cm2)
40 – 50
Contoh proses produksi (komponen hip joint)
Produksi komponen sambungan persendian (hip joint) berdasarkan standar DIN 58 835, ASTM F603-83 dan ISO 6474 mengggunakan femoral ball head yang terbuat dari keramik alumina (Al2O3) dengan kemurnian tinggi yang didoping oleh magnesium okisda (MgO). Untuk tujuan ini, bola dengan conical bore dihubungkan ke stem dengan suatu taper fitting (metal cone). Ukuran ball head distandardisasi dengan diameter 22-56 mm.Produksi biokeramik pada dasarnya sama dengan memproduksi keramik rekayasa (engineering ceramics) kualitas tinggi, yang melibatkan beberapa tahapan:
1.      Persiapan Bahan Baku
Untuk memenuhi FDA (Food & Drug Administration), sebelum pemrosesan keramik, bahan baku harus melalui pemeriksaan / pengujian dengan sangat teliti mengenai kemurnian kimiawi, batasan ppm, specific surface, dan distribusi ukuran butir.
2.      Pembentukan
Keramik ball heads diproduksi dari silinder yang di-press secara uni-aksial. Conical bore dan bentuk dari ball head dibentuk melalui proses machining. Pemrosesan material ini fleksibel dan jumlah impurities akan dikurangi sampai tingkat terendah.
3.      Firing
Firing material dilakukan pada suatu furnace di atas 1500oC. Karena tekanan parsial O2 tinggi, dan masih adanya pengaruh dari impurities, maka warna yang dihasilkan oleh medical grade alumina kualitas tinggi bukanlah putih, melainkan berwarna seperti gading Namun, sterilisasi dengan menggunakan sinar gamma, warna yang awalnya seperti gading berubah menjadi coklat muda yang merupakan tanda dari material kualitas tinggi. Setelah pengujian densitas dan grain size, ball head siap dilakukan proses machining.
4.      Machining
Ball head dituntut untuk memiliki toleransi bentuk dan dimensi. Beban fracture dari ball head tergantung dari kualitas cone yang digunakan untuk tapper fitting pada femoral ball head dengan metal stem. Hip joint merupakan persendian antara ball dan socket yang diberi pelumas berupa fluida synovial. Beberapa tuntutan hanya dapat dipenuhi jika ball head dilakukan grinding dengan diamond tools dan pemolesan (polishing) dengan suspensi diamond.
5.      Kontrol mutu
Inspeksi ball head pada tahapan akhir ini untuk memenuhi rekomendasi GMP yang berhubungan dengan spesifikasi standar nasional dan internasional, terutama ISO 9001 dan spesifikasi pengujian customer. Tahapan control mutu ini meliputi pengawasan kualitas secara komprehansif, meliputi:

  1. Crack dan porositas menggunakan metode penetrasi dengan keefektifan tinggi.
  2. Verifikasi dimensi yang telah ditentukan dari cone dan spherisitas.
  3. Inspeksi visual 
Keuntungan menggunakan alumina
  • Akibat energi permukaan yang tinggi, memudahkan dalam pencapaian permukaan yang sangat halus.
  • Dengan sifatnya yang bioinert, alumina memiliki biokompatibilitas yang tinggi.
  • Dengan permukaan yang datar (tidak) menonjol keluar, hanya berorder 0,01 µm.
  • Koefisien gesekan pada sambungan semakin menurun seiring dengan berjalannya waktu bila dibandingkan dengan natural joint.
  • Karena adanya penyerapan oleh molekul biologis, suatu lapisan seperti cairan dapat terbentuk, sehingga dapat memberikan pelumasan pada komponen, dengan mengurangi kontak langsung dari dua permukaan.
Kerugian menggunakan alumina
  • Dapat terjadi failure (kegagalan) pada interface.
  • Gesekan dan keausan dari dua permukaan dapat dipicu oleh pergerakan komponen acetabular.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar